PENALARAN
LANGSUNG
A. Proposisi katagorik Standar
Penalaran langsung adalah penalaran yang
premisnya terdiri atas sebuah proposisi saja, konklusinya di tarik langsung
dari proposisi tersebut dengan membandingkan subjek dan predikatnya.
Proposisi katagorik standart adalah proposisi
yang predikatnya menunjuk kepada substantive, apabila predikatnya berupa
kata-kata sifat maka sifat tersebut harus distandarkan menjadi predikat yang
substantive.
Contoh : Burung
bangau itu putih (
Kata sifat )
Menjadi
Burung
bangau itu burung yang putih
( substantive )
B.
Kualitas, Kuantitas, Distribusi
§ Kualitas proposisi adalah ada tidaknya hubungan antara subjek
dan predikat, kalau hubungan itu ada maka secara kualitas disebut proposisi Afirmatif
S = P, apabila tidak ada hubungan disebut proposisi negative S ¹ P.
§ Kuantitas proposisi merupakan
proposisi ditinjau dari muatan konsep atau predikat.
§ Distribusi ialah sebaran atau
penggunaan yang meliputi semua anggotanya secara individual, satu demi satu.
Distribusi suatu proposisi dibedakan menjadi dua macam, yaitu distribusi universal dan distribusi Partikular.
§ Contoh: semua burung bisa terbang s=p
(afirmatip), (universal)
o
Proposisi afirmatif universal
o
semua
burung tidak bisa terbang ( negatif) ,
(Universal)
o
ada
burung tidak bisa terbang (negatif) ,
(partikular)
o
ada
burung bisa terbang (afirmatif) , (partikular)
Dalam pemakaian proposisi
tidak dipisahkan berdasarkan kulitas dan kuantitas akan tetapi digunakan secara
bersamaan. Jadi suatu proposisi itu memiliki cirri kuantitatif sekaligus.
Terdapat empat macam
proposisi yang telah digunakan sejak abad pertengahan yang diberi nama A, E,
I, O
Proposisi A = proposisi
Afirmatif universal : semua S adalah P
semua burung bisa terbang
Proposisi E =
Proposisi Negatif Universal :
Semua S bukan P
semua burung
tidak bisa terbang
Proposisi I = Proposisi Afirmatif particular : Sebagian S
adalah P
ada burung bisa terbang
Proposisi O =
Proposisi Negatif particular : sebagian S bukan P
ada burung tidak bisa
terbang
A. Lambang Boole dan Diagram Venn
George Boole, seorang ahli
matematika inggris ( 1815 – 1864 ), menggarap logika Aristoteles sebagai
Aljabar. Adapun lambing yang
digunakan adalah S dan P
P = Predikat

Proposisi A, E,
I, O dalam system Boole adalah sebagai berikut :
A :
S yang bukan P adalah kosong

E :
S yang P adalah
kelas kosong

I :
S yang P adalah bukan kosong

O :
S yang bukan p adalah bukan kosong

Selanjutnya
ahli matematika lain, John Venn ( 1834 – 1923 ) menggunakan diagram untuk
menjelaskan lambing-lambang Boole,

Proposisi A 




Proposisi E 


Proposisi I 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar